Berita & Acara
img-4

Pengertian & Contoh Kata Homonim dalam Bahasa Indonesia Beserta Klasifikasinya Menurut KBBI

15 April 2025

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.

Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.

Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.

Apa Pengertian Kata Homonim Menurut KBBI?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, homonim didefinisikan sebagai "Kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berlainan (seperti hak pada hak asasi manusia dan hak pada hak sepatu)"

Perbedaan makna tersebut tidak berhubungan satu sama lain, sehingga kata tersebut dapat digunakan dalam konteks yang berbeda tanpa adanya keterkaitan makna antara satu penggunaan dengan penggunaan lainnya. 

Homonim sering kali menimbulkan ambiguitas dalam komunikasi jika tidak disertai dengan konteks yang jelas. Fenomena ini terjadi karena adanya perkembangan bahasa, di mana satu kata dapat mengalami pergeseran makna atau digunakan dalam bidang yang berbeda.

Ciri-Ciri Kata Homonim

Kata homonim memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis kata lainnya dalam bahasa Indonesia. Berikut adalah ciri-ciri utama homonim:

1. Memiliki lafal dan ejaan yang sama

Homonim ditandai dengan bentuk kata yang identik dalam hal pelafalan dan penulisan. Artinya, meskipun kata tersebut digunakan dalam konteks yang berbeda, cara mengucapkannya dan menuliskannya tetap sama.

2. Memiliki makna yang berbeda

Salah satu karakteristik utama homonim adalah perbedaan makna yang tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Meskipun bentuk katanya sama, maknanya bisa jauh berbeda tergantung pada penggunaannya dalam suatu kalimat.

3. Berasal dari sumber yang berbeda

Perbedaan makna pada homonim sering kali disebabkan oleh asal-usul kata yang berlainan. Kata tersebut bisa berasal dari bahasa yang berbeda atau mengalami perkembangan makna yang membuatnya memiliki arti baru yang tidak terkait dengan arti sebelumnya.

4. Dapat ditemukan dalam berbagai kelas kata

Homonim tidak terbatas pada satu jenis kata saja, tetapi dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, maupun kata keterangan. Keberadaannya sering ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan dan bidang ilmu yang berbeda.

Bahas ciri khas homonim: lafal dan ejaan sama, makna berbeda.

Baca Juga: 100 Contoh Kata Sifat dalam Bahasa Indonesia, Pahami Pengertiannya untuk Pembelajaran Efektif

Klasifikasi Homonim Beserta Penjelasan Lengkapnya

Homonim dalam bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan makna dan bentuk. Berikut penjelasannya.

Homograf dan Homofon: Apa Bedanya?

Dalam bahasa Indonesia, homonim, homograf, dan homofon seringkali membingungkan karena memiliki kemiripan dalam hal bentuk atau pengucapan. Namun, masing-masing memiliki perbedaan yang jelas, yaitu:

  • Homonim 
    • Memiliki lafal dan ejaan sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. 
    • Contoh: hak (wewenang) dan hak (hak sepatu). 
  • Homograf 
    • Ejaan sama, tetapi lafal dan makna berbeda.
    • Contoh: Apel (nama buah) dan Apel (Upacara) 
  • Homofon 
    • Lafal sama, tetapi ejaan dan makna berbeda. 
    • Contoh: bank (lembaga keuangan) dan bang (sapaan untuk laki-laki).

Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih tepat dalam menggunakan kata-kata yang memiliki kemiripan, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi.

Klasifikasi Homonim Berdasarkan Makna

Kata homonim dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan fungsi dan maknanya dalam kalimat. Berikut adalah beberapa jenis homonim yang umum ditemukan dalam bahasa Indonesia:

1. Homonim Berdasarkan Kelas Kata

Homonim dapat berasal dari kelas kata yang berbeda, sehingga fungsinya dalam kalimat juga berbeda.

  • Kata Benda vs. Kata Kerja 
    • Tanda (n): simbol atau isyarat (putih tandanya suci .) 
    • Tanda (v): berarti mengalami (dia menunjukkan tanda-tanda sakit sejak pagi ) 
  • Kata Benda vs. Kata Sifat 
    • Panas (n): mengacu pada fenomena  (kota itu dilanda gelombang panas yang sangat ekstrim)
    • Panas (adj): memiliki suhu tinggi (Adik sangat suka mandi air panas)

2. Homonim Berdasarkan Bidang Penggunaan

Homonim juga bisa diklasifikasikan berdasarkan penggunaannya dalam berbagai bidang atau disiplin ilmu.

    • Homonim dalam Kehidupan Sehari-hari vs. Istilah Khusus
      • Teras (umum): bagian depan rumah (Dia duduk di teras rumah.)
      • Teras (geologi): lapisan keras pada batuan (Teras batu ini terbentuk sejak zaman purba.) 
    • Homonim dalam Medis vs. Militer
      • Operasi (medis) Pasien dijadwalkan menjalani operasi jantung besok.
  • Operasi (militer): Operasi militer rahasia dilaksanakan di wilayah perbatasan.

3. Homonim Berdasarkan Asal-Usul Kata

Beberapa homonim berasal dari sumber bahasa yang berbeda, tetapi memiliki ejaan dan pelafalan yang sama.

  • Hak (dari bahasa Arab): kewenangan atau kepemilikan (Setiap warga memiliki hak yang sama.) 
  • Hak (dari bahasa Belanda "hak"): bagian belakang sepatu (Hak sepatunya patah saat berjalan.)

Contoh Kata Homonim dalam Bahasa Indonesia Beserta Kalimatnya

Berikut adalah beberapa contoh kata homonim dalam bahasa Indonesia beserta penggunaannya dalam kalimat untuk memperjelas perbedaan maknanya:

1. Kata: Kepala

  • Ia ditunjuk sebagai kepala sekolah yang baru. (Kepala = pimpinan atau pemimpin) 
  • Ia mengalami benturan keras di bagian kepala. (Kepala = bagian tubuh manusia)

 

2. Kata: Hak

  • Setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. (Hak = kewenangan) 
  • Ia membeli sepatu dengan hak tinggi. (Hak = bagian belakang sepatu) 

3. Kata: Rangkap

  • Surat ini harus diketik rangkap tiga. (Rangkap = dibuat lebih dari satu salinan) 
  • Ia menjabat sebagai direktur rangkap komisaris. (Rangkap = merangkap dua jabatan) 

4. Kata: Lemas

  • Setelah seharian bekerja, tubuhnya terasa lemas. (Lemas = tidak bertenaga) 
  • Benang ini terlalu lemas, sulit untuk dijahit. (Lemas = lentur atau tidak kaku) 

5. Kata: Bisa

  • Ular itu memiliki bisa yang sangat beracun. (Bisa = racun) 
  • Saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. (Bisa = mampu)

10+ Contoh Kata Homonim yang Sering Digunakan

Berikut adalah kata homonim yang sering digunakan dalam kehidupan sehari beserta dengan makna dan contoh penggunaannya:

1. Bisa

  • Racun → Ular kobra memiliki bisa yang mematikan.
  • Mampu → Saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. 

2. Hak

  • Kewenangan atau kepemilikan → Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.
  • Bagian belakang sepatu → Hak sepatunya patah saat dipakai berjalan. 

3. Genting

  • Berbahaya atau darurat → Situasi di daerah bencana sangat genting.
  • Atap rumah → Ia sedang mengganti genting yang bocor di rumahnya. 

4. Laku

  • Bermakna laris atau cepat terjual → Buku itu sangat laku di pasaran.
  • Bermakna sikap → Ia selalu ber-laku sopan dan menghormati orang tua

5. Tahu

  • Mengerti atau memahami → Saya tidak tahu tentang kejadian itu.
  • Makanan dari kedelai → Ia makan tahu goreng dengan sambal. 

6. Serang

  • Menyerbu atau menyerang → Serang musuh saat mereka lengah, atau kita akan kalah! 
  • Nama tempat di Banten → Ia berasal dari Serang, Banten. 

7. Asing

  • Tidak dikenal atau luar negeri → Ia berteman dengan orang asing.
  • Merasa terpisah atau tidak akrab → Aku merasa asing di kota ini. 

8. Bulan

  • Bermakna benda langit → Malam ini bulan bersinar sangat terang.
  • Bermakna satuan waktu → Gaji akan dibayarkan setiap bulan.

9. Kelas

  • Bermakna ruang belajar →  Semua siswa dikumpulkan di kelas untuk mendengarkan pengumuman.
  • Bermakna tingkat atau golongan → Dia berada di kelas menengah dalam hal ekonomi.

10. Urat

  • Pembuluh dalam tubuh → Otot dan urat di lengannya terlihat jelas.
  • Serat dalam bahan atau kayu → Kayu ini memiliki urat yang indah untuk dijadikan mebel. 

11. Apel

  • Buah → Saya makan apel merah yang manis.
  • Upacara atau pertemuan resmi → Semua siswa wajib hadir dalam apel pagi. 

12. Jamu

  • Minuman herbal tradisional → Setiap pagi, nenek minum jamu kunyit asam.
  • Menyambut tamu → Tuan rumah menjamu tamunya dengan hidangan spesial.

Baca Juga: Contoh Kalimat Perintah: Jenis dan Tips Penggunaanya dalam Sehari-hari

Ingin Tahu Lebih Banyak Tentang Bahasa Indonesia? Kunjungi Global Prestasi School Sekarang!

Bahasa Indonesia memiliki banyak aspek menarik yang dapat dipelajari, mulai dari homonim, sinonim, antonim, hingga aturan tata bahasa yang lebih kompleks. Memahami bahasa dengan baik akan membantu dalam komunikasi yang lebih efektif, baik dalam tulisan maupun lisan.

Jika Anda ingin memperdalam pengetahuan tentang bahasa Indonesia dan topik pendidikan lainnya, kunjungi website Global Prestasi School sekarang! Dapatkan informasi edukatif, tips belajar, serta berbagai materi bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Anda.

Berita & Acara Terbaru
img-5
Cara Mudah dan Seru Mengajarkan Anak Membaca di Rumah Tanpa Mengeja
15 April 2025

Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.

Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.

Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!

img-6
Permainan Tradisional Anak Indonesia: Contoh, Aturan & Keseruan
14 April 2025

Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.

Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.

Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!

img-7
Beasiswa SMA Terbaru 2025: Beasiswa Global Prestasi School, Daftar Sekarang!
14 April 2025

Pendidikan adalah kunci kesuksesan, namun biaya pendidikan seringkali menjadi hambatan bagi banyak siswa. Kabar baiknya, Program Beasiswa SMA 2025 kini dibuka untuk siswa-siswi berprestasi yang membutuhkan bantuan finansial.

Simak informasi lengkapnya di bawah ini dan segera daftarkan diri Anda!

img-14
Please Flip Your Phone To Continue
img-15
Tour 360
img-16
Tour 360
img-17
Enrollment
img-18
E-Library