Pada masa kini, memberikan pengetahuan penting kepada anak-anak sudah menjadi keharusan. Siswa-siswi Montessori dari level Kindergarten 1 dan 2 berkesempatan untuk memperkaya pengetahuan mereka tentang kesadaran menjaga tubuh. Kegiatan ini dipimpin oleh Miss Ratna Kusumawati, M.Psi, Psi. yang merupakan konselor sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran menjaga tubuh, termasuk di dalamnya area tubuh pribadi, sentuhan baik dan tidak baik, serta jaringan aman, yakni orang dewasa yang dipercaya anak.
Para siswa mendapat penjelasan bahwa tubuh mereka adalah otoritas mereka dan pentingnya mengenal nama anggota tubuh, khususnya area tubuh pribadi. Mereka juga dikenalkan nama alat kelamin dan cara menjaganya. Selain itu, mereka belajar jika “bagian pribadi harus tertutup“ dan tidak seorang pun boleh melihatnya selain jaringan aman anak. Melalui lagu “Talk Pants with Pantosaurus and His Pants”, para siswa disarankan untuk menolak dengan berkata “Tidak!” untuk melindungi diri mereka sendiri. Setelah penjelasan, Miss Ratna mengajak anak-anak menggambar celana dalam di lembar kerja. Mengenakan celana dalam sebagai salah satu cara merawat area tubuh pribadi.
Memasuki diskusi ‘sentuhan baik’ dan ‘tidak baik’, para siswa boleh memberikan pendapatnya tentang gambar-gambar yang diperlihatkan. Mereka belajar, apa sih ‘sentuhan baik’ dan ‘tidak baik’ itu? Jadi, sentuhan baik itu sentuhan yang memberikan seseorang rasa aman, baik, senang, pasti, terlindungi, dan nyaman. Sentuhan ini hanya boleh dilakukan oleh jaringan aman anak-anak dan tentunya atas seizin anak, sang pemilik tubuh. Sedangkan yang ‘tidak baik’ tentu saja membuat seseorang merasa tidak aman, buruk, sedih, marah, kecewa, dan tidak nyaman. Para siswa diperbolehkan untuk berkata “Tidak!” untuk menolak sentuhan tersebut, khususnya dari orang asing.
Senangnya melihat reaksi siswa-siswi saat merespons gambar yang disajikan dengan memberikan acungan jempol. Mereka dipandu untuk mengamati gambar sebelum memberikan opininya. Sebagai penutup, mereka menempelkan stiker berwarna hijau untuk sentuhan baik dan merah untuk lainnya pada template tubuh di lembar kerja.
Selanjutnya, para siswa dikenalkan dengan jaringan aman. Jaringan ini berisi orang dewasa yang dipercaya oleh anak dan juga orang tua dan tentunya menjaga kepercayaan itu. Tujuan jaringan ini untuk menjamin anak-anak agar bisa bercerita perihal perasaan mereka dan khususnya tentang masalah yang sifatnya pribadi. Mereka punya seseorang untuk diajak bicara ketika ada sesuatu yang mendesak ataupun hal yang di luar dugaan. Siswa-siswi bisa mengekspresikan itu semua ke orang tua, guru, dan keluarga dekat.
Para siswa terlihat sangat terlibat selama presentasi, diskusi, dan kegiatan lembar kerja. Mereka mengungkapkan ide, pendapat, dan pengalaman dengan penuh percaya diri. Keren! Tidak ada hal yang seru selain belajar hal penting sambil bersenang-senang. Akhirnya, Miss Ratna menyimpulkan PANTS Rules sebagai cara meningkatkan kesadaran menjaga tubuh.
Ditulis oleh: Nova Manik
Disunting oleh: Eti Triyana, Bernadette Sinaga, & Angela Manurung
Diabadikan oleh: K1 & K2 Homerooms
From February 21 to 28, 2025, a group of our Junior High School students embarked on an unforgettable journey to Melbourne, Australia, as part of the International Immersion Program — a meaningful initiative that brings global education to life.
Pernahkah kamu merasa bingung saat melihat seekor hewan yang makan daging tapi juga lahap menyantap tumbuhan? Hal ini sering menimbulkan pertanyaan, "Sebenarnya hewan ini masuk ke golongan apa, sih?"
Banyak orang masih kesulitan membedakan jenis-jenis hewan berdasarkan pola makannya, terutama hewan omnivora yang dikenal sebagai pemakan segala. Ketidaktahuan ini bisa membuat kita keliru saat belajar biologi atau mengenalkan jenis-jenis hewan pada anak-anak.
Tapi tenang, lewat artikel ini kamu akan menemukan jawabannya. Di sini akan mengupas tuntas tentang apa itu hewan omnivora, ciri-cirinya, dan tentunya daftar lebih dari 30 contoh hewan omnivora yang bisa kamu temui di berbagai lingkungan.
Ketika mendengar kata karnivora, apa yang segera terlintas di benakmu? Mungkin bayangan singa yang sedang memangsa hewan lain di padang savana, atau serigala yang berlari cepat untuk menangkap mangsa untuk bertahan hidup.
Hewan karnivora memiliki kemampuan memangsa yang mengandalkan daging sebagai makanan utama. Didunia ini, ada juga hewan karnivora yang hidup di perairan dan berukuran besar.
Di alam liar, memang ada banyak sekali jenis hewan karnivora, mulai dari yang hidup di daratan, wilayah laut, hingga yang terbang di udara.
Mereka dibekali berbagai kemampuan unik untuk menangkap dan memangsa hewan lain, mulai dari gigi tajam, cakar kuat, hingga strategi berburu yang cerdik. Penasaran siapa saja mereka?
Mari kenali lebih dekat 10 contoh hewan karnivora berikut ini yang tidak hanya ganas, tapi juga cerdas dalam berburu!