Berita & Acara
img-4

Kesadaran Diri Akan Keamanan Tubuh Saya

24 March 2021

Pada masa kini, memberikan pengetahuan penting kepada anak-anak sudah menjadi keharusan. Siswa-siswi Montessori dari level Kindergarten 1 dan 2 berkesempatan untuk memperkaya pengetahuan mereka tentang kesadaran menjaga tubuh. Kegiatan ini dipimpin oleh Miss Ratna Kusumawati, M.Psi, Psi. yang merupakan konselor sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran menjaga tubuh, termasuk di dalamnya area tubuh pribadi, sentuhan baik dan tidak baik, serta jaringan aman, yakni orang dewasa yang dipercaya anak.

Para siswa mendapat penjelasan bahwa tubuh mereka adalah otoritas mereka dan pentingnya mengenal nama anggota tubuh, khususnya area tubuh pribadi. Mereka juga dikenalkan nama alat kelamin dan cara menjaganya. Selain itu, mereka belajar jika “bagian pribadi harus tertutup“ dan tidak seorang pun boleh melihatnya selain jaringan aman anak. Melalui lagu “Talk Pants with Pantosaurus and His Pants”, para siswa disarankan untuk menolak dengan berkata “Tidak!” untuk melindungi diri mereka sendiri. Setelah penjelasan, Miss Ratna mengajak anak-anak menggambar celana dalam di lembar kerja. Mengenakan celana dalam sebagai salah satu cara merawat area tubuh pribadi.

 

img-5

 

Memasuki diskusi ‘sentuhan baik’ dan ‘tidak baik’, para siswa boleh memberikan pendapatnya tentang gambar-gambar yang diperlihatkan. Mereka belajar, apa sih ‘sentuhan baik’ dan ‘tidak baik’ itu? Jadi, sentuhan baik itu sentuhan yang memberikan seseorang rasa aman, baik, senang, pasti, terlindungi, dan nyaman. Sentuhan ini hanya boleh dilakukan oleh jaringan aman anak-anak dan tentunya atas seizin anak, sang pemilik tubuh. Sedangkan yang ‘tidak baik’ tentu saja membuat seseorang merasa tidak aman, buruk, sedih, marah, kecewa, dan tidak nyaman. Para siswa diperbolehkan untuk berkata “Tidak!” untuk menolak sentuhan tersebut, khususnya dari orang asing.

Senangnya melihat reaksi siswa-siswi saat merespons gambar yang disajikan dengan memberikan acungan jempol. Mereka dipandu untuk mengamati gambar sebelum memberikan opininya. Sebagai penutup, mereka menempelkan stiker berwarna hijau untuk sentuhan baik dan merah untuk lainnya pada template tubuh di lembar kerja.

Selanjutnya, para siswa dikenalkan dengan jaringan aman. Jaringan ini berisi orang dewasa yang dipercaya oleh anak dan juga orang tua dan tentunya menjaga kepercayaan itu. Tujuan jaringan ini untuk menjamin anak-anak agar bisa bercerita perihal perasaan mereka dan khususnya tentang masalah yang sifatnya pribadi. Mereka punya seseorang untuk diajak bicara ketika ada sesuatu yang mendesak ataupun hal yang di luar dugaan. Siswa-siswi bisa mengekspresikan itu semua ke orang tua, guru, dan keluarga dekat.

Para siswa terlihat sangat terlibat selama presentasi, diskusi, dan kegiatan lembar kerja. Mereka mengungkapkan ide, pendapat, dan pengalaman dengan penuh percaya diri. Keren! Tidak ada hal yang seru selain belajar hal penting sambil bersenang-senang. Akhirnya, Miss Ratna menyimpulkan PANTS Rules sebagai cara meningkatkan kesadaran menjaga tubuh.

 

Ditulis oleh: Nova Manik
Disunting oleh: Eti Triyana, Bernadette Sinaga, & Angela Manurung
Diabadikan oleh: K1 & K2 Homerooms

Berita & Acara Terbaru
img-6
Pengertian & Contoh Kata Homonim dalam Bahasa Indonesia Beserta Klasifikasinya Menurut KBBI
15 April 2025

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.

Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.

Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.

img-7
Cara Mudah dan Seru Mengajarkan Anak Membaca di Rumah Tanpa Mengeja
15 April 2025

Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.

Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.

Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!

img-8
Permainan Tradisional Anak Indonesia: Contoh, Aturan & Keseruan
14 April 2025

Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.

Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.

Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!

img-15
Please Flip Your Phone To Continue
img-16
Tour 360
img-17
Tour 360
img-18
Enrollment
img-19
E-Library