Semangat kemandirian dan kreativitas mewarnai kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (PERJUSA) yang diikuti oleh seluruh peserta didik kelas 5 SD Global Prestasi pada tanggal 3-4 Mei 2024. Mengangkat tema "Wujudkan Generasi Muda yang Berkarakter Mandiri dan Kreatif", kegiatan ini dikemas dengan berbagai aktivitas seru dan mendidik yang bertujuan untuk melatih adaptasi, kemandirian, serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kebersamaan para peserta didik.
Di bawah bimbingan para guru pendamping, para peserta didik diajak untuk belajar berbagai keterampilan dasar kepramukaan, seperti mendirikan tenda, memasak makanan sendiri, dan mengikuti berbagai permainan dan tantangan tim. Kegiatan mendirikan tenda menjadi momen awal yang menguji kemampuan mereka dalam bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik. Semangat pantang menyerah dan kekompakan terlihat saat mereka bersama-sama membangun tenda yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama dua hari ke depan.
Keterampilan hidup pun diasah melalui kegiatan memasak. Setiap kelompok membawa peralatan memasak dari rumah dan bekerja sama untuk menyiapkan makanan mereka sendiri. Momen ini tidak hanya melatih kemandirian mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kekompakan dalam kelompok.
Kreativitas dan keberanian para peserta didik diuji pada malam unjuk bakat. Di atas panggung sederhana, mereka menunjukkan berbagai talenta mereka, mulai dari menyanyi, menari, hingga memainkan alat musik. Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah dari teman-teman menjadi penyemangat bagi mereka untuk tampil dengan penuh percaya diri.
Keesokan harinya, keseruan berlanjut dengan berbagai permainan dan tantangan tim yang menguji kekompakan dan keahlian mereka dalam kepramukaan. Memecahkan pesan dalam bentuk sandi, estafet kayu, dan menebak gerakan menggunakan bendera semaphore menjadi beberapa contoh permainan yang melatih ketangkasan, konsentrasi, dan kemampuan mereka dalam bekerja sama.
Latihan baris-berbaris pun menjadi bagian penting dalam acara ini. Dengan penuh semangat dan disiplin, para peserta didik mengikuti instruksi dari para pembina untuk melatih kekompakan, ketepatan waktu, dan kepatuhan mereka terhadap aturan.
Puncak acara PERJUSA ditutup dengan upacara penutupan dan penyerahan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) kepada para peserta didik yang telah menunjukkan prestasi dan mampu menguasai beberapa keahlian kepramukaan, di antaranya TKK Berkemah dan TKK Juru Masak.
Lebih dari sekadar kegiatan yang menyenangkan, PERJUSA SD Global Prestasi ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi para peserta didik. Mereka belajar tentang arti kemandirian, pentingnya kerja sama, dan nilai-nilai disiplin dalam kehidupan. Pengalaman ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mereka untuk terus berkembang menjadi generasi muda yang berkarakter, kreatif, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Penulis: Tahta Aksa Maha Raya
penyunting: Lady Yesisca
Dokumenter: Guru SD GPS
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!
