Psikolog Irma Gustiana A., M.Psi., Psi, yang akrab dipanggil Miss Ayank, memaparkan bahwa pengasuhan merupakan hubungan antara orang tua dan anak yang multidimensi dan dapat terus berkembang. Hal tersebut mengandung arti bahwa pengasuhan meliputi aspek fisik, kognisi, emosi, dan sosial dari seorang anak, serta perlu selalu menyesuaikan dengan tumbuh kembang anak. Orang tua perlu mengenali karakter anak mereka -- ‘Siapa yang kita asuh?’Â
Anak-anak yang lahir dalam rentang waktu tahun 2011 – 2025 termasuk dalam Generasi Alpha. Generasi Alpha disebut sebagai digital native, yaitu mereka yang lahir pada zaman digital dan berinteraksi dengan peralatan digital pada usia dini.
Hal tersebut membuat Generasi Alpha memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya, salah satunya adalah akses mudah dalam informasi, fleksibel dengan perubahan, serta keterampilan sosial secara digital. Namun, di sisi lain terdapat bahaya potensi yang harus diwaspadai, yaitu kecanduan internet, cyberbullying, kemungkinan-kemungkinan gangguan kesehatan (seperti, obesitas), gangguan tidur, gangguan perkembangan, serta masalah emosi.
Oleh karena itu, orang tua dari anak-anak generasi alpha perlu menerapkan digital parenting, yaitu pendekatan dalam mengasuh anak yang berkaitan dengan pengawasan, panduan, dan pemahaman terhadap penggunaan teknologi digital oleh anak-anak. Miss Ayank memberikan beberapa poin penting dalam digital parenting, yaitu:Â
Penerapan disiplin positif dalam sehari-hari (mengajari anak untuk memahami konsekuensi dari tindakannya, menghindari hukuman yang dapat membuat anak trauma, mengembangkan keterampilan problem-solving dan perilaku positif anak).
Keterbukaan dalam komunikasi orang tua dan anak (melakukan banyak diskusi dengan anak, memanfaatkan momen untuk memberikan informasi yang sesuai dengan values keluarga, serta mendorong anak untuk memiliki karakter-karakter yang positif)
Monitor, mendampingi, dan menyeleksi konten yang dilihat oleh anak (apa yang dilihat anak? Berapa lama? Jam berapa? apakah ada ‘hal’ yang disembunyikan anak dari gadget ketika orang tua disekitarnya?)
Orang tua perlu memahami dan mempelajari media sosial yang digunakan anak-anak. Dengan mempelajari platform ini, orang tua dapat lebih memahami lingkungan digital tempat anak-anak mereka beraktivitas, membantu mereka mengenali potensi risiko dan bahaya, serta memberikan bimbingan yang lebih efektif.
Sementara itu, sebagai role model, orang tua harus memperhatikan cara mereka sendiri menggunakan teknologi. Mereka perlu memastikan bahwa penggunaan mereka seimbang dan bertanggung jawab, dengan menggambarkan pentingnya interaksi langsung, keterlibatan dalam kegiatan keluarga, dan waktu layar yang terbatas. Dengan menjadi contoh yang baik, orang tua dapat menginspirasi anak-anak untuk mengadopsi kebiasaan yang sehat dalam penggunaan teknologi.
Dengan demikian, digital parenting memberikan batasan yang jelas kepada anak tentang hal-hal yang boleh maupun tidak boleh dilakukan saat menggunakan gadget atau perangkat digital. Namun, fondasi dari pengasuhan adalah koneksi dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak.
Penulis: Ratna Kusumawati,
Penyunting: Eka Kurniasih, Lady Yesisca
Dokumentasi: GPS Social Media Team
Kemenangan tim HAWKS dan berbagai penghargaan yang diraih oleh SMA Global Prestasi di ajang DBL West Java-West Series 2024 merupakan hasil dari kerja keras, latihan intensif, serta dukungan penuh dari sekolah.
This adventure took them from immersive art installations in Bandung to the high-tech world of gaming and robotics, giving them an exciting look into creative industries and the fast-evolving realms of robotics and AI. Here’s a glimpse into the incredible journey!
Field Study siswa kelas 8 baru-baru ini membawa mereka pada perjalanan dua hari yang menghubungkan dunia sains, eksplorasi antariksa, dan seni. Perjalanan ini memicu rasa ingin tahu mereka dan membawa pelajaran dari kelas menjadi nyata dalam cara yang sangat menarik.