Agenda tahunan di GPJHS kembali berlangsung, perdana Festival Film dilangsungkan secara daring. Film Festival berlangsung selama dua hari, tanggal 25 Januari dengan agenda pemutaran film dan dilanjutkan penghargaan pada 26 Januari. Film Festival kali ini memasuki sesi ke 10, bermula dari kegiatan English Club pada awal berdirinya GPJHS dimana terdapat kegiatan pembuatan film pada kegiatan tersebut, kemudian berlanjut hingga sekarang dan menjadi agenda rutin.
Dalam pembuatan Film ini kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris juga semakin diasah. Bukan hanya bahasa saja namun pada aspek teknologi informasi mereka dapat mempraktekkan ilmu yang didapatkan selama pembelajaran Digital Technology.
Ada 8 film yang merupakan hasil karya siswa, mulai dari penulisan naskah, proses pembuatan film hingga editing. Ticket, 3:33, Consience, Saudade, Thridteen, Deseption, Crying Season dan La' verita adalah judul kedelapan film dalam Film Festival. Digarap dengan sangat apik oleh siswa, film-film ini banyak mendapatkan pujian, mulai dari akting para aktornya hingga setting yang sesuai dengan cerita.
Berikut adalah penghargaan serta daftar pemenang pada Film Festival Season 10.
Supp. Actor : Gamaliel Art Ba Tua Js
Supp. Actress : Bianca Shayna Olivia E
Best Actor : Kenar Lakeswara Taruli Sinaga
Best Actress : Made Ririn Putri Ariawan
Best Edited : 3.33 (Alesius Gyrsan Suharyanto)
Best Director : Gusti Ayu Anabela Puspita
Best Poster : Alesha Cleovitha Chandra (Conscience)
Scriptwriter/Screenplay : Ticket (Navaro Nayottama)
Best Film:
Film trailer : Ticket
Film favorite : Third-Teen
Star male : Keenan Emmanuel Natawiguna
Star female: Gusti Ayu Anabela Puspita
Ditulis oleh: Ajeng Maretya. Seorang guru Bahasa Indonesia di tingkat SMP
Disunting oleh: Bella Viona C.
Diabadikan oleh: Laurentius L. Sutrisno dan Priska Natasya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!