Bumi adalah topik di Minggu Ketujuh dan Kedelapan ini. Kami berdiskusi tentang Bumi sebagai satu-satunya planet di tata surya yang dapat dihuni makhluk hidup. Seperti biasa, kami selalu mengadakan kegiatan menyenangkan setiap minggunya. Hal ini dapat membantu siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan.
Â
Aktivitas pertama adalah Piknik. Meskipun dilaksanakan secara virtual, siswa terlihat senang dan bersemangat. Mereka menggunakan baju bertemakan piknik, topi, kacamata, dan tentu saja, menyediakan bekal! Tidak hanya itu, kamu juga melakukan permainan mencari benda. Siswa harus mencari benda yang berbau wangi, berwarna biru, berbentuk kubus, bulat, dan bertekstur halus. Kegiatan ini membantu siswa supaya dapat mengidentifikasi benda-benda di sekitar mereka. Sementara itu, siswa dari kelas lainnya belajar memisahkan sampah dan berterima kasih kepada Bumi.
Â
Â
Kegiatan yang kedua adalah Happy Earth. Kami membuat karya sebagai bentuk kepedulian kita untuk menjaga bumi. Siswa menempel kertas hijau yang diremas dan pasir biru di atas gambar bumi. Kertas hijau menggambarkan daratan, dan pasir biru menggambarkan lautan. Seperti yang kita tau bahwa bumi terdiri dari daratan dan lautan. Kemudian, siswa mengidentifikasi dan menempel gambar beberapa makhluk hidup sesuai dengan habitatnya, apakah mereka hidup di darat atau di air. Sama halnya untuk siswa N2, mereka menabur pasir biru di atas tempat untuk membuat Blue Earth. Aktivitas ini berkaitan dengan kegiatan Montessori N2 yaitu Land and Water Form. Untuk di K2, mereka punya Undo Water Pollution. Para siswa mendapat gambaran sumber air yang terpolusi kalau manusia terus menerus membuang sampah sembarangan. Di akhir, mereka menjadi penyelamat lingkungan dengan mengumpulkan sampah di kotak simulasi dan membuang air polusi di tanah. Siswa melakukannya dengan antusias dan mereka terlihat senang dengan hasil pekerjaan mereka.
Â
Ditulis oleh: Dian Puspitasari, K1 Homeroom
Disunting oleh: Sofia Marantika, Nova Manik, Angela Manurung
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!