Cooking class adalah salah satu program peningkatan keahlian siswa di Global Prestasi guna membekali siswa dalam kemampuan non-akademik. Namun, pandemi Covid-19 ini sedikit menghambat diadakannya cooking class yang secara rutin dilakukan di cooking lab sekolah. Kendala tersebut tak menyurutkan semangat pihak sekolah untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Oleh karena itu, SD Global Prestasi mengadakan acara Fun Cooking secara daring melalui aplikasi Zoom yang diikuti oleh seluruh siswa dan dilakukan pada akhir pekan. Acara ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi I dimulai dari pukul 08.00-09.30 WIB untuk siswa kelas 1-3 dengan menghadirkan Bapak Andy Yustian H. (orang tua Jeremy Joel – 1D) dan sesi II mulai dari pukul 10.00-11.30 WIB untuk siswa kelas 4-6 dengan menghadirkan Ibu Andriati Irfree H. (orang tua Keisha Almeira – 6A dan Zheevana – 4A) sebagai juru masak.
Makanan yang dimasak sangatlah menarik. Untuk sesi I membuat hidangan bertema Western Food “French Toast with Strawberry, Caramel, and Butter Cream”. Tak kalah menarik, untuk sesi II mengangkat tema makanan penutup yang sedang naik daun dan digemari setiap orang yaitu Dessert Box Mango yang pastinya manis dan segar. Antusias para siswa pun sangat besar, terlihat dari jumlah peserta yang banyak, bahkan sampai mengajak orang tuanya ikut memasak bersama di dapur rumah masing-masing.
Sebagai puncak kemeriahan acara, pihak sekolah memberikan hadiah kepada tiga siswa di setiap levelnya untuk unggahan foto bersama hasil masakannya yang paling menarik di akun instagram masing-masing dengan menautkan akun instagram @globalprestasischool. Semoga semangat dan kreativitas acara memasak secara daring ini dapat memberikan bekal pengetahuan dan keahlian siswa agar semakin mandiri dan kreatif.
Ditulis oleh: Tahta Aksa Maha Raya, seorang Guru Teknologi Digital di tingkat SD
Disunting oleh: Asep Deni Saputra, Eka Kurniasih, Arum Febriani, dan Bella Viona C.
Diabadikan oleh: Andreas Sutan, Yuzi Haekal, dan Firnando Marihot
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!