Perayaan Hari Kartini merupakan acara tahunan di Sekolah Global Prestasi. Dalam rangka perayaan tersebut, tahun ini, OSIS SMA Global Prestasi, Adikara Bimata, mengadakan talk show bertema “Women Empowerment in Modern Age” pada Rabu, 21 April 2021. Talkshow tersebut menampilkan Angel Damayanti, Rini Dianasari dan Indria Ratna Hapsari sebagai pembicara, serta Malika Ramadhina dan Asri Winahyu sebagai moderator, Filadelfia Debora dan Keisha Irena sebagai pembawa acara. Acara ini sekaligus juga untuk memperingati semua perjuangan yang telah dilakukan R. A. Kartini yang memberikan dampak sangat besar bagi perempuan Indonesia di masa modern ini.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Ibu Kita Kartini. Dilanjutkan dengan pembukaan oleh kepala sekolah, Ibu Bernadetha Sutanti. Lalu mengenang latar belakang Kartini dengan tindakannya yang luar biasa yang mempengaruhi pemahaman tentang patriarki dibawa oleh Ibu Noviani Kumalasari. Berbagai penampilan daring dari para siswa SMA yang terkait dengan Hari Kartini, seperti video berisi pesan tentang Kartini dari anggota OSIS dan beberapa siswa lainnya, cover band yang menampilkan Morie dan Kenzie: lagu Kartini dan lagu "Teduhnya Wanita" oleh Raisa, dan tarian tradisional Indonesia yang dibawakan oleh GLOWZY. Kegiatan utama, talk show.
Acara tersebut memberikan banyak dukungan kepada seluruh peserta, terutama kaum wanita. Ketiga pembicara memaparkan tentang pemberdayaan perempuan dan berbagi pengalaman luar biasa mereka dalam mencapai impian mereka. Mereka adalah ibu-ibu dengan pendidikan tinggi dan karir luar biasa di bidangnya. Ibu Hapsari adalah seorang wanita pengusaha, dr. Dianasari adalah seorang ahli kecantikan, dan Dr. Damayanti adalah seorang profesor dan pengamat terorisme.
Sepanjang talk show, dr. Dianasari prihatin akan pentingnya kesehatan perempuan karena masyarakat terkadang memiliki budaya yang bertentangan dengan kesehatan perempuan, seperti sunat perempuan. Dr. Damayanti mendorong peserta, terutama wanita, untuk melakukan yang terbaik dan berani, terlepas dari komentar orang lain. Dia menceritakan hal ini saat dia bekerja sebagai pengamat terorisme, yang didominasi laki-laki. Ibu Hapsari membahas hambatannya sebagai seorang ibu tunggal dalam membesarkan anak-anaknya, yang juga dia jelaskan membutuhkan banyak keberanian. Ada satu kesamaan yang dimiliki oleh semua pembicara: mereka bekerja keras untuk mencapai impian mereka dan bekerja dalam status mereka sebagai seorang ibu. Mereka bekerja dengan keberanian dan banyak dukungan, karena mayoritas masyarakat tetap berprasangka buruk terhadap perempuan. Acara talk show itu diisi dengan jawaban yang membangun. Hal itu dapat membuat orang dipenuhi dengan motivasi, untuk memiliki keyakinan pada diri sendiri, dan membuat mereka menyadari apakah mereka berada di jalur yang benar atau tidak.
Singkatnya, Kartini adalah salah satu pahlawan Indonesia semenjak Ia memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender dalam pendidikan. Dia percaya bahwa pengetahuan bisa untuk semua orang. Untuk saat ini, beliau meninggalkan jejak, dan kesetaraan gender tidak pernah jauh lebih baik sejak saat itu.
Ditulis oleh: Keenan Jeremy XI Soc 1
Disunting oleh: Ms. Theresia Widi, Ms Kristini Natalia dan Angela Manurung
Diabadikan oleh: Tim Humas OSIS SMA Global Prestasi - Adikara Bimata
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!