Pada hari Sabtu, 17 April 2021, TK dan SD Global Prestasi mengadakan acara bertajuk “Storytelling & Magic Show” hasil kerjasama dengan Pure Kids. Acara yang juga dapat dihadiri oleh masyaraat umum ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom.
Acara dongeng online “Storytelling & Magic Show” menghadirkan Kak Maulana, seorang pendongeng yang memakai boneka sebagai alat peraga dalam mengisi acara. Seluruh siswa yang bergabung merasa terhibur dengan dongeng yang disampaikan secara interaktif dan menarik. Acara ini juga dimanfaatkan sebagai media edukasi kepada masyarakat umum untuk terus menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku selama pandemi COVID-19 ini.
Dengan adanya acara ini, diharapkan tujuan mengedukasi dan menghibur dapat dicapai, terutama peserta yang bergabung mendapat ilmu baru serta hiburan menyegarkan di tengah kondisi pandemi. Terima kasih semua yang sudah bergabung, sampai jumpat di kegiatan selanjutnya!
Ditulis oleh: Tahta Aksa Maha Raya, seorang guru Digital Technologies SD Global Prestasi
Disunting oleh: Eka Kurniasih, Asep Deni Saputra dan Angela Manurung
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!