Kegiatan Brain Gym bersama Stevie Lengkong pada 20 Januari 2021 membuka kegiatan life skill siswa Junir High School GPS. Dalam kegiatan brain gym siswa diajak bersama-sama melakukan gerakan yang dapat menstimulasi otak. Diikuti oleh seluruh siswa JHS, Stevie Lengkong memandu gerakan brain gym melalui daring.
Tidak hanya gerakan brain gym, siswa juga diajak untuk menyebutkan cita-cita maupun resolusi awal tahun dengan penuh semangat. Ternyata brain gym bukan sekedar sebagai ice breaking saja. Manfaat senam otak sangat banyak dan luar biasa jika diterapkan secara kontinu dan benar.
Manfaat brain gym diantaranya adalah menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri, meningkatkan konsentrasi, memudahkan siswa menerima pelajaran, meningkatkan daya ingat/ hapalan, melancarkan aliran darah ke otak, dan menghilangkan stress.
Brain Gym kali ini adalah acara pembuka dari rangkaian brain gym yang akan berlangsung tiga kali dalam semester ini. Diharapkan gerakan brain gym dapat juga dipraktikkan siswa di sela-sela pembelajaran sebagai kegiatan selingan.
Ditulis oleh: Ajeng Maretya, seorang guru Bahasa Indonesia di tingkat SMP
Disunting oleh: Bella Viona C.
Diterjemahkan oleh: Octavianus Yeri dan Bella Viona C.
Diabadikan oleh: Priska Natasya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!