Field trip dan study tour merupakan kegiatan luar kelas yang diadakan hampir di setiap sekolah untuk memberi siswa kesempatan belajar langsung di lapangan.
Dalam kegiatan ini, siswa diajak mengunjungi berbagai destinasi yang relevan dengan materi pelajaran, memperluas wawasan, dan mendapatkan pengalaman belajar yang tak terlupakan.
Simak lebih lanjut untuk mengetahui perbedaan antara study tour dan field trip serta manfaatnya bagi proses belajar siswa!
Meskipun keduanya merupakan kegiatan yang melibatkan perjalanan, ada perbedaan mendasar antara study tour dan field trip. Simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini:
Field trip merupakan kegiatan studi lapangan yang diadakan di luar sekolah, di mana siswa diajak untuk mengunjungi tempat-tempat yang relevan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari.
Misalnya, siswa yang sedang belajar tentang flora dan fauna dapat mengunjungi taman nasional atau kebun binatang untuk mengamati ekosistem secara langsung.
Melalui kegiatan ini, siswa dapat menganalisis permasalahan secara langsung dan mengasah kemampuan berpikir kritis mereka.
Field trip juga dapat meningkatkan minat belajar, karena siswa belajar secara langsung, jauh dari metode belajar yang monoton di dalam kelas.
Sementara itu, study tour adalah metode belajar di luar kelas yang melibatkan perjalanan terencana ke destinasi tertentu yang mendukung kurikulum.
Study tour umumnya melibatkan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, situs budaya, atau bahkan studi tentang flora dan fauna.
kegiatan ini diadakan oleh sekolah, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperluas wawasan mereka dalam lingkungan yang berbeda dan lebih dinamis.
Siswa dapat belajar tentang sejarah, seni, atau budaya dengan mengunjungi museum, situs arkeologi, atau bahkan belajar bahasa di tempat-tempat yang memiliki kekayaan budaya tinggi.
Baca juga: Study Tour: Mengenal Manfaat dan Tujuan Mengadakan Study Tour di Sekolah bagi Siswa
Study tour maupun field trip memiliki tujuan yang hampir serupa. Nah, untuk mengetahui perbedaan study tour dan field trip, berikut adalah rangkuman perbedaan kegiatan field trip dan study tour:
Tujuan utama dari field trip adalah untuk memberikan pengalaman langsung dalam bentuk kunjungan ke destinasi yang berhubungan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari, seperti mengunjungi pabrik untuk mempelajari proses produksi batik atau mengunjungi candi untuk mempelajari sejarah.
Di sisi lain, study tour biasanya dirancang untuk memberi siswa kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkungan sekolah, seperti mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau destinasi wisata yang berkaitan dengan pembelajaran lintas kurikulum.
Kegiatan belajar dalam field trip umumnya cenderung lebih praktis dan langsung serta melibatkan observasi dan analisis langsung di tempat yang dikunjungi. Kegiatan ini bisa mencakup kunjungan lapangan ke museum, kebun binatang, atau taman nasional.
Sementara itu, kegiatan study tour lebih terstruktur dan mencakup lebih banyak destinasi wisata atau situs budaya yang memberikan pembelajaran yang lebih mendalam.
Field trip membawa berbagai manfaat yang dapat meningkatkan pengalaman siswa. Berikut ini adalah tujuan field trip bagi siswa yang tidak hanya dalam hal pengetahuan akademis, tetapi juga dalam pengembangan keterampilan sosial dan pribadi siswa.
Siswa diajak untuk berinteraksi dalam lingkungan yang berbeda, seperti taman nasional atau situs bersejarah.
kegiatan di luar sekolah ini dapat melatih kemampuan mereka dalam berkomunikasi, bekerjasama, dan mengembangkan imajinasi.
Melalui pengalaman ini, siswa tidak hanya memiliki pengalaman langsung tentang materi pelajaran tetapi juga memiliki kemampuan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Field trip memperkenalkan siswa pada pengalaman belajar yang tak terlupakan, di mana mereka bisa belajar langsung di lapangan.
Mengunjungi tempat-tempat edukatif seperti museum atau kebun binatang, dapat menambah wawasan yang lebih dalam tentang dunia sekitar mereka.
Baca juga: Rekomendasi Museum di Bandung yang Wajib Dikunjungi Oleh Siswa
Baik field trip maupun study tour memiliki beragam kegiatan yang bermanfaat bagi siswa. Beberapa kegiatan di bawah ini bisa menjadi kegiatan edukatif yang memperkaya pembelajaran atau kegiatan rekreasi yang mendukung pembentukan karakter siswa.
Kegiatan edukatif dalam field trip bisa meliputi kunjungan ke museum, pusat riset, taman nasional, atau tempat-tempat lain yang mendukung proses belajar.
Dengan mengunjungi tempat-tempat ini, siswa diajak untuk langsung terlibat dalam observasi dan analisis terhadap objek yang mereka pelajari di dalam kelas.
Selain itu, kegiatan rekreasi dalam field trip seperti permainan tim atau outbond juga merupakan bagian penting dalam melatih keterampilan sosial siswa.Â
Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang materi pelajaran, tetapi juga membentuk kerjasama, saling percaya, berpikir kreatif, dan mengembangkan keterampilan interpersonal mereka.
Dalam memilih lokasi untuk field trip, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk relevansi dengan kurikulum dan tingkat keamanan bagi siswa.
Pilihlah tempat field trip yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari di kelas. Misalnya, jika siswa belajar tentang ekosistem tropis, mengunjungi taman nasional yang memiliki flora dan fauna tropis akan memberikan pembelajaran yang lebih mendalam.
Keamanan dan kenyamanan adalah prioritas utama dalam memilih destinasi field trip. Pastikan tempat yang akan dikunjungi aman bagi siswa, memiliki fasilitas yang memadai untuk belajar mengajar, dan mudah diakses. Faktor ini penting agar perjalanan siswa bisa berjalan lancar dan menyenangkan.
Di Global Prestasi School, kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang holistik, dengan fokus pada pengembangan akademik dan mengembangkan keterampilan sosial siswa.Â
Melalui berbagai kegiatan belajar di luar kelas, seperti study tour atau field trip, siswa tidak hanya memperoleh pembelajaran teori tetapi juga mengaplikasikannya dalam situasi nyata.Â
Jangan ragu untuk bergabung bersama kami dan beri anak Anda kesempatan untuk memperoleh pembelajaran yang luar biasa.
Ayo, jadikan pendidikan mereka lebih seru dan bermanfaat dengan belajar bersama Global Prestasi School!
From February 21 to 28, 2025, a group of our Junior High School students embarked on an unforgettable journey to Melbourne, Australia, as part of the International Immersion Program — a meaningful initiative that brings global education to life.
Pernahkah kamu merasa bingung saat melihat seekor hewan yang makan daging tapi juga lahap menyantap tumbuhan? Hal ini sering menimbulkan pertanyaan, "Sebenarnya hewan ini masuk ke golongan apa, sih?"Â
Banyak orang masih kesulitan membedakan jenis-jenis hewan berdasarkan pola makannya, terutama hewan omnivora yang dikenal sebagai pemakan segala. Ketidaktahuan ini bisa membuat kita keliru saat belajar biologi atau mengenalkan jenis-jenis hewan pada anak-anak.
Tapi tenang, lewat artikel ini kamu akan menemukan jawabannya. Di sini akan mengupas tuntas tentang apa itu hewan omnivora, ciri-cirinya, dan tentunya daftar lebih dari 30 contoh hewan omnivora yang bisa kamu temui di berbagai lingkungan.
Ketika mendengar kata karnivora, apa yang segera terlintas di benakmu? Mungkin bayangan singa yang sedang memangsa hewan lain di padang savana, atau serigala yang berlari cepat untuk menangkap mangsa untuk bertahan hidup.
Hewan karnivora memiliki kemampuan memangsa yang mengandalkan daging sebagai makanan utama. Didunia ini, ada juga hewan karnivora yang hidup di perairan dan berukuran besar.
Di alam liar, memang ada banyak sekali jenis hewan karnivora, mulai dari yang hidup di daratan, wilayah laut, hingga yang terbang di udara.Â
Mereka dibekali berbagai kemampuan unik untuk menangkap dan memangsa hewan lain, mulai dari gigi tajam, cakar kuat, hingga strategi berburu yang cerdik. Penasaran siapa saja mereka?
Mari kenali lebih dekat 10 contoh hewan karnivora berikut ini yang tidak hanya ganas, tapi juga cerdas dalam berburu!