Pendidikan adalah salah satu fondasi utama dalam perkembangan diri anak-anak. Di SD Global Prestasi, kami sangat memperhatikan perkembangan peserta didik kami dalam berbagai aspek, termasuk kemampuan kognitif dan konsentrasi. Oleh karena itu, kami secara rutin melaksanakan kegiatan Psychological Assessment untuk mengukur kemajuan dan konsentrasi peserta didik kami.
Mengapa Psychological Assessment Penting?
Psychological Assessment adalah alat penting untuk memahami perkembangan peserta didik secara holistik. Kami percaya bahwa pendekatan ini membantu kami memberikan pendidikan yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didik. Dalam rangka mencapai tujuan ini, kami melaksanakan kegiatan asesmen yang mencakup berbagai aspek, termasuk:
Tes Pengetahuan Umum: Tes ini membantu kami mengukur pemahaman peserta didik tentang berbagai pengetahuan dasar dan umum sepeti numerasi sederhana, letak geografis, adat budaya, dan pengetahuan umum lainnya. Hasil dari tes ini membantu kami menilai kemajuan peserta didik dalam aspek akademis.
Tes Perasaan: Aspek emosional dan perasaan sangat penting dalam perkembangan peserta didik. Melalui tes ini, kami dapat memahami bagaimana peserta didik merasa terkait dengan lingkungan sekolah dan aktivitas akademisnya. Hal ini membantu kami menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional positif.
Tes Cara Berpikir Logis: Kemampuan berpikir logis adalah keterampilan kognitif kunci yang dibutuhkan dalam berbagai mata pelajaran. Tes ini membantu kami mengidentifikasi area di mana peserta didik mungkin memerlukan lebih banyak dukungan atau tantangan.
Tes Kemampuan Memecahkan Masalah: Kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah adalah faktor penting dalam keberhasilan akademis. Tes ini membantu kami mengukur sejauh mana peserta didik kami dapat menghadapi tantangan dan menemukan solusi.
Hasil asesmen ini bukan hanya digunakan untuk mengevaluasi peserta didik, tetapi juga untuk membantu kami merancang pembelajaran yang lebih efektif. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan peserta didik, kami dapat memberikan bimbingan yang sesuai dan menyesuaikan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan individu mereka.
Kami juga bekerja sama antara pihak konselor dengan orang tua peserta didik untuk membahas hasil asesmen ini. Ini memungkinkan kita untuk membangun kerjasama yang erat dalam mendukung perkembangan setiap peserta didik.
Penulis: Tahta Aksa Maha Raya
Penyunting: Lady Yesisca
Dokumentasi: Tahta Aksa Maha Raya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!