Pernah dengan Metode Montessori? Bagi orangtua yang memiliki anak berusia pra-sekolah, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah satu ini. Metode ini membebaskan anak dalam memilih apa yang ingin dipelajari agar mampu mencapai potensinya. Untuk mengetahui pentingnya mainan Montessori yang melatih sensor motorik bagi anak saat bermain, simak penjelasan di bawah ini.
Â
Baca Juga: Mengenal Metode Montessori, Sebuah Metode Pendidikan yang Terkenal di Dunia PAUD
Â
Ada banyak manfaat yang diperoleh dari mengikuti metode pembelajaran Montessori bagi anak. Sebab, anak tidak dipaksakan mengikuti suatu standar ketat yang tidak sesuai dengan perkembangan serta minatnya. Dengan metode Montessori, anak belajar sesuai kecepatan belajarnya sendiri agar mampu menumbuhkan perilaku positif.
Â
Salah satu contoh mainan Montessori yaitu cylinder blocks atau menara silinder. Mainan ini cocok bagi anak yang berusia 1 tahun karena mampu membantu anak dalam mengenali perbedaan visual. Dengan menara siliner, anak mampu membandingkan silinder yang ada dalam satu balik. Anak hanya perlu memasukkan silinder ke dalam menaranya.
Permainan Montessori satu ini membantu anak mengenal warna, seperti merah, kuning, hijau, merah, dan lainnya. Hal ini membantu anak mempelajari warna dan mendorong koordinasi antara tangan serta mata. Ketika memilih warna, Anda dapat menyebutkan nama-namanya agar pengetahuan kosakata anak bertambah.
Kubus binomial atau binomial cube ialah permainan Montessori yang terdiri dari 8 blok kayu. Blok-blok tersebut disatukan untuk membentuk suatu kubus. Setiap bloknya terdiri dari warna dan ukuran yang berbeda. Ketika disatukan, blok akan membentuk pola binomial.
Pink Tower ialah mainan anak-anak yang mampu membantu mengembangkan koordinasi otot anak. Dengan mainan ini, anak dapat mengembangkan koordinasi tangan dan pergerakan. Sama seperti kubus binominal, pink tower membantu anak memahami konsep matematika secara abstrak.
Mainan papan gaya menulis atau sandpaper letters berguna untuk mengenalkan anak pada huruf a-z. Anda dapat membantu anak mengenalkan huruf secara bertahap dan perlahan-lahan. Mainan ini juga mampu mengembangkan koordinasi tangan terhadap bentuk huruf, suara phonic dengan huruf, kesan visual, mengingat bentuk huruf dan arah penulisan huruf.
Mainan Montessori selanjutnya yakni papan penyusunan huruf atau moveable alphabet. Mainan ini mampu membantu anak berlatih Menyusun sebuah kata dari pengalaman sebelumnya. Setelah seluruh huruf dikenali melalui mainan sandpaper letters, anak bisa menggunakan mainan ini sebagai saran membangun kata.
Mystery bag ialah mainan pouch kain yang berisikan berbagai benda kecil dari lingkungan sekitar. Hal ini membantu anak mengeksplor dan mengenalinya dengan penalarannya. Mainan ini menerapkan kegiatan sensorik Montessori yang sangat penting bagi kegiatan pembelajaran.
Kegiatan mengurutkan warna dan ukuran dapat dilakukan oleh anak usia 3-4 tahun. Berbagai benda bisa digunakan, seperti ranting dan bunga. Anda bisa mengumpulkan ranting dan bunga yang memiliki warna dan ukuran berbeda. Kemudian, ajak anak mengurutkan ranting dan bunga sesuai ukuran dan warnanya.
Puzzle dunia yang dilengkapi dengan bendera-bendara negara membantu anak mengembangkan pemahaman dan wawasan mereka mengenai geografi dunia. Sambil memainkan puzzle, Anda dapat menambah pengetahuan anak dengan menjelaskan sejarah, budaya dan pengetahuan umum mengenai negara tersebut.
Geometric solids adalah benda bentuk 3 dimensi yang membantu anak mempelajari mengenai berbagai bentuk yang berbeda di lingkungan sekitar. Dengan mainan ini, anak mampu mengenalinya dengan menyentuh bentuk, seperti kubus, balok, bola, piramida, prisma dan lainnya. Ada juga mainan pattern cards untuk membantu anak lancar mempelajari pola.
Â
Dalam memilih mainan anak, usahakan terbuat dari bahan alami, seperti kayu atau logam. Dengan begitu, anak mampu memperluas pengetahuan tentang dunia lebih banyak daripada plastik. Contohnya, logam terasa dingin saat disentuh sedangkan kayu lebih hangat. Perlu diketahui bahwa mainan terbaik yaitu membebaskan anak mengeksplorasi keinginan anak.
Anak yang berusia di bawah 6 tahun cenderung belum mampu membedakan mana fantasi dan kenyataan. Agar imajinasi nyata berkembang dan hubungan di dunia lebih aman, Anda dapat memilih mainan yang sesuai dengan fakta atau kenyataan. Usahakan juga memilih mainan yang sederhana agar anak mampu memahami apa yang ada di sekitarnya.
Mainan Montessori sangat penting bagi perkembangan anak agar mampu meraih keinginan dan potensinya. Ada banyak mainan yang bisa Anda pilih seperti di atas. Namun, sebaiknya memilih sesuai dengan usianya. Pemilihan mainan tidak boleh dilakukan sembarangan agar berhasil mendapatkan mainan yang mampu menunjang perkembangan anak.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!