Permainan sensory play menjadi salah satu yang sering diterapkan di kelas Montessori, mainan jenis ini diperuntukan untuk membantu tumbuh kembang anak dalam permainan sensorik. Dimana ada banyak ide aktivitas permainan sensori yang dapat dilakukan sehingga anak tidak akan bosan. Lebih lanjut, yuk simak pengertian serta manfaat dari permainan sensori tersebut.
Baca juga: Mengenal Metode Montessori, Sebuah Metode Pendidikan yang Terkenal di Dunia PAUD
Â
Permainan sensori merupakan jenis permainan yang memberikan stimulus pada panca indera anak. Ini meliputi indera penglihatan (mata), pendengaran (telinga, penciuman (hidung), pengecap (lidah), dan indera peraba (kulit).
Stimulasi diberikan melalui permainan atau kegiatan yang menyenangkan agar seluruh panca indera anak dapat mengenal dunia sekitar. Selama prosesnya, permainan sensori ini akan melibatkan gerakan, keseimbangan, dan juga kesadaran spasial.
Â
Ada banyak manfaat yang dapat dihadirkan permainan sensori untuk menunjang tumbuh kembang anak. Aktivitas tersebut sering diterapkan di kelas Montessori untuk anak usia dini. Mulai dari mendukung perkembangan kognitif, membantu perkembangan motorik kasar maupun halus, hingga kemampuan bahasa dan komunikasi.
Permainan sensori bahkan dapat mengajarkan anak bagaimana cara memecahkan masalah. Melalui sensory play, si kecil akan diajak bereksperimen secara sederhana sehingga mereka bisa lebih berani dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Â
Aktivitas permainan sensori dapat merangsang perkembangan anak karena si kecil akan diajak terlibat secara langsung dalam permainan. Jadi, mereka akan memperoleh berbagai informasi baru di dalam otak.
Berbagai informasi yang disimpan di dalam otak ini nantinya bisa digunakan kembali di kemudian hari apabila mereka menemukan situasi serupa. Apalagi jika permainan dilakukan dengan melibatkan semua indera, jadi otak dan tubuh akan mengingatnya.
Â
Mengenalkan permainan sensori pada anak sama saja seperti mengajari balita makan. Jadi pada awalnya mungkin akan berantakan. Tapi tenang, mulailah dengan mengenalkan benda-benda yang digunakan untuk permainan sensori.
Mulailah dengan permainan yang sederhana terlebih dahulu supaya prosesnya tidak terlalu berantakan. Selain itu pastikan anda selalu mengawasi anak selama permainan berlangsung. Anda juga dapat menghentikan permainan jika segalanya mulai kacau.
Â
Sensory play punya banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak, salah satunya meningkatkan motorik kasar. Karena anak akan diajak untuk menggerakkan tubuhnya dengan melibatkan otot besar dalam tubuh seperti kaki dan tangan.
Bukan hanya meningkatkan motorik kasar, permainan sensori juga akan melatih kemampuan motorik halus anak, seperti aktivitas meremas, menuang, atau yang lebih kompleks layaknya menggunting hingga menulis.
Selama melakukan permainan sensori, indera penglihatan yaitu mata akan diajak bekerja. anak akan diajak untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya sehingga dapat merangsang kemampuan penglihatan mereka.
Selain merangsang kemampuan penglihatan anak, permainan sensori juga dapat merangsang kemampuan pendengaran anak, yaitu saat mereka mendengarkan instruksi permainan atau melakukan permainan yang khusus merangsang kemampuan ini.
Anak akan terdorong untuk berkomunikasi secara efektif ketika mendapatkan stimulasi dari permainan sensori. Saat mereka berkomunikasi dengan orang tua atau teman, maka ini akan membantu perkembangan kemampuan bahasa mereka.
Â
Permainan sensori yang mudah dilakukan yaitu membuat playdough. Anda bisa mengajak si kecil untuk bereksperimen membuat berbagai bentuk menggunakan playdough ini, sehingga dapat merangsang motorik anak.
Benda-benda di sekitar rumah juga dapat dimanfaatkan sebagai ide sensory play. Misalnya, bercocok tanam di halaman depan. Anda bisa mengajak si kecil menggali tanah, menyiram tanaman, atau sekadar mencium wangi bunga untuk mengasah kemampuan motorik mereka.
Supaya lebih menarik, anda bisa mengajak anak bermain dengan menggunakan cat. Misalnya, melukis jari tangan dengan cat kemudian membuat cetakan di selembar kertas. Meskipun akan sedikit berantakan, ini akan membantu anak terbiasa dengan pengalaman sensoris.
Anda juga bisa mengajak anak bermain dengan menggunakan bahan-bahan yang bertekstur seperti pasir, beras, makaroni, kacang, atau lainnya untuk meningkatkan pengalaman sensoris mereka.
Gunakan plastik atau kantong kertas untuk menampung beberapa benda, bisa rumput, batu, daun, atau lainnya. Kemudian, minta anak merasakan perbedaan teksturnya dan menebak benda tersebut tanpa melihat.
Â
Anak umumnya punya kemampuan dan minat yang berbeda-beda. Jadi, sangat penting untuk mempertimbangkan hal ini dalam memilih permainan sensori. Dengan begitu, maka anak pun akan merasa senang dan termotivasi dalam melakukan aktivitas sensori tersebut.
Tidak lupa, pilih permainan yang sesuai dengan usia anak. Untuk anak di bawah 1 tahun, tentu anda tidak bisa menutup mata mereka dan meminta anak menebak benda berdasarkan teksturnya. Jadi, usia anak sangat mempengaruhi jenis permainan yang dilakukan.
Faktor keamanan dalam pemilihan permainan sensori juga menjadi hal penting lainnya yang harus diperhatikan. Misalnya, permainan menggali tanah, tentu anda tidak mungkin memberikan si kecil sekop yang besar dan berat, bukan ?
Untuk anak yang sudah lebih besar, misalnya usia 3-5 tahun, anda dapat melibatkan mereka dalam proses pemilihan permainan sensori, sehingga akan lebih mudah menemukan jenis permainan yang sesuai minat mereka. Di lain sisi, melibatkan anak dapat menjadi bagian dari proses belajarnya.
Sebelum mulai sensory play, pastikan semua perlengkapan permainan sudah siap semua. Jadi, anda bisa mengawasi anak secara penuh dan mengingatkan mereka terkait aturan permainan, sehingga permainan pun dapat berjalan lancar hingga selesai.
Â
Sudah tahu bukan bagaimana besarnya manfaat permainan sensori ini ? Tidak heran jika banyak Sekolah PAUD yang menerapkannya. Anda pun bisa melakukan permainan ini di rumah bersama si kecil. Yuk, coba!
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!