Bimbingan konseling menjadi salah satu layanan yang disediakan di sekolah sebagai pusat pengaduan atas segala permasalahan yang dihadapi selama di sekolah ataupun di luar sekolah. Guru BK akan berusaha membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi. Untuk bisa lebih memahaminya, Anda perlu mengetahui lebih dalam tentang apa itu bimbingan konseling.
Â
Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Generasi Muda dan Anak Usia Dini
Â
Bimbingan konseling adalah rangkaian kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh ahlinya secara langsung. Orang yang memberikan konseling umumnya disebut dengan konselor, sedangkan untuk yang menjadi kliennya disebut konseli. Jenis konseling yang diberikan cukup beragam seperti berkelompok maupun individu.
Jika ingin lebih memahami tentang konseling ini maka Anda bisa membaca panduan yang ada di keputusan Kemendikbud Nomor 025/1995 tentang pedoman fungsional guru dan angka kreditnya. Keberadaan dari bimbingan konseling ini bisa juga diartikan sebagai layanan dukungan yang diberikan seorang guru BPk kepada anak didiknya.
Â
Jika mengacu pada pendapat Abu Ahmadi (1999) diketahui bahwa konseling adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada kelompok atau individu supaya dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Selain itu, seseorang juga akan mampu memahami diri sendiri, lingkungan, serta menyelesaikan hambatan-hambatan di hidup.
Sedangkan Syamsu Yusuf (2009) mengartikan konseling sebagai suatu proses pendampingan yang dilakukan oleh konselor secara terus menerus kepada konseli dengan tujuan untuk bisa memahami potensi yang melekat pada dirinya. Pendampingan yang dilakukan juga perlu didasarkan pada standar hidup, agama, budaya, dan bersifat konstruktif.
Â
Fungsi dari konseling ini dilakukan untuk bisa mencapai perilaku yang baik bagi generasi muda demi kebaikan masa depan. Bimbingan ini dilakukan juga dengan alasan agar siswa mampu memahami kepribadian diri dan pandai dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi siswa.
Â
Tujuan dari bimbingan konseling bagi siswa diantaranya agar bisa merencanakan karir dan masa depannya. Selain itu, layanan ini juga akan memberikan bantuan bagi siswa sampai bisa beradaptasi dengan lingkungan dan menyelesaikan kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan lingkungan sosial ataupun belajar.
Â
Manfaat yang bisa dirasakan siswa dari adanya layanan konseling ini yaitu mampu memberikan perasaan bahagia, tenang, dan rileks. Selain itu, layanan ini juga mampu membuat rasa stres menjadi sedikit berkurang karena siswa sudah mampu memahami diri sendiri dan menciptakan hubungan kekerabatan dengan orang sekitar secara efektif.
Â
Membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan memahami diri sendiri. Dengan begitu, siswa akan bisa mewujudkan potensi yang ada pada dirinya dengan mampu beradaptasi pada lingkungan.
Mengantisipasi kondisi psikis yang buruk dari siswa karena banyaknya masalah atau beban yang dialami. Dengan adanya jasa layanan konseling di sekolah ini tentunya akan menjadi lokasi terbaik untuk menuangkan berbagai beban dan menemukan solusi terbaik.
Â
Baca Juga: 4 Standar Kompetensi Guru yang Harus Dimiliki Guru. Orang Tua Siswa Wajib Tahu!
Â
Konselor merupakan orang ahli atau orang bersertifikasi yang memberikan jasa layanan konseling kepada individu atau kelompok yang membutuhkan bantuan profesional.
Sedangkan konseli diartikan sebagai seseorang yang membutuhkan jasa konseling untuk mendapatkan bantuan dari tenaga profesional.
Â
Untuk bisa memberikan pelayanan terbaik, konselor dapat menerapkan banyak teknik untuk memberikan bantuan kepada konseli. Salah satu teknik yang bisa digunakan yaitu dengan menggunakan teknik empati. Dengan berusaha memahami dan menempatkan diri pada masalah yang dihadapi oleh konseli maka akan membuat konseli menjadi lebih terbuka.
Selain itu, konselor juga harus menunjukkan sikap pelayanan terbaik seperti memberikan perhatian yang tidak berlebihan. Gunakan teknik refleksi untuk bisa mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari permasalahan yang dihadapi konseli. Anda bisa menerapkan teknik tersebut dalam proses membantu mengurangi beban pikiran dan masalah konseli.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa proses konseling ini merupakan bentuk proses bantuan yang diberikan oleh konselor untuk membantu mengatasi masalah kehidupan yang dialami. Itulah mengapa keberadaan bimbingan konseling dianggap sangat penting.
Sesuatu yang dibicarakan dalam bimbingan konseling umumnya berkaitan dengan potensi yang ada pada siswa maupun memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Upaya yang dilakukan oleh seorang konselor perlu dilakukan secara objektif, sistematik, terprogram, dan berkelanjutan. Selain itu, saran yang diberikan juga harus sesuatu yang sifatnya pengembangan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!