Berita & Acara
img-4

Masa Orientasi Siswa: Pengenalan Sekolah Bagi Siswa Baru, Fungsi dan Aturan dalam Menyelenggarakan MOS

22 September 2023

Memasuki tahun ajaran baru, setiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, sampai SMA akan melakukan kegiatan MOS atau Masa Orientasi Siswa. Saat ini, kegiatan tersebut lebih dikenal dengan istilah MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah), dan sifatnya wajib bagi peserta didik baru. Apa fungsinya dan bagaimana aturan dalam menyelenggarakan MOS tersebut ? Yuk, cari tahu.

 

Pengenalan Apa Itu Masa Orientasi Siswa (MOS)

MOS merupakan kegiatan untuk peserta didik baru yang umum diselenggarakan oleh pihak sekolah. Kegiatan ini sudah ada secara turun temurun sejak zaman kolonial Belanda. Biasanya, kegiatannya dilakukan selama 3 hari saat tahun ajaran baru dimulai.

MOS sangat penting karena dapat membantu para peserta didik baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Dimana siswa akan diajak untuk mengenal sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, ruangan kelas, guru yang akan mengajar mereka nantinya, staf, hingga sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah.

Bukan hanya itu saja, di masa orientasi, siswa akan menumbuhkan perilaku positif dalam membangun interaksi antar siswa serta warga sekolah lainnya. Jadi dari sini, siswa pun bisa bersosialisasi lebih baik dengan teman-teman baru mereka.

 

Baca Juga: Anak Punya Minat untuk Gabung Pengurus OSIS? Ketahui Manfaat Ikut OSIS bagi Anak

Tujuan Kegiatan Masa Orientasi Siswa bagi Peserta Didik dan Sekolah

Tujuan utama MOS adalah membantu peserta didik baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah mereka yang baru. Lingkungan yang dimaksud mencakup subyek dan obyek. Mulai dari sarana dan prasarana sekolah maupun warga di dalamnya, serta berbagai kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekolah tersebut.

Bukan hanya itu saja, namun MOS juga bertujuan membantu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar bagi siswa baru. Mengikuti MOS akan membantu siswa mengembangkan interaksi positif antar sesama siswa, hingga mengenali potensi yang ada pada diri masing-masing.

Berbagai kegiatan yang dilakukan selama MOS dapat pula menghadirkan banyak hal positif seperti menumbuhkan sikap mandiri, disiplin, jujur, saling menghargai, hidup bersih dan sehat, semangat gotong royong, memiliki nilai integritas, serta menghormati keanekaragaman dan persatuan.

 

Kegiatan Masa Orientasi Siswa

1. Penjelajahan Sekolah

Kegiatan masa orientasi siswa ada banyak macamnya dan setiap sekolah dapat menerapkan kegiatan yang berbeda-beda. Contohnya melakukan penjelajahan sekolah. Kegiatan ini bisa dipilih karena siswa baru biasanya merasa canggung dengan lingkungan sekolah mereka yang baru.

Jadi, melakukan penjelajahan sekolah akan membantu mereka mengenal lingkungan sekitar, agar terbiasa sebelum kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya dimulai. Seringkali panitia MOS bahkan meminta siswa untuk menggambar denah sekolah untuk lebih mengenal tempat belajar mereka.

2. Berbagai Permainan dan Kuis

Berbagai bentuk permainan dan kuis biasanya disisipkan dalam kegiatan MOS untuk menyegarkan suasana. Kegiatan ini sekaligus dapat membantu untuk saling mengenal teman baru mereka. Misalnya permainan gambar, rantai nama, dan lain lain.

3. Teka-Teki Membawa Suatu Benda

Pernah dengar siswa diminta membawa ‘air tanah’ saat MOS ? Air tanah yang dimaksud bukan berarti benar-benar air yang berisikan tanah. Namun ini adalah teka-teki, dimana siswa harus menebak teka-teki tersebut untuk mengetahui barang apa yang dimaksud. Jadi, yang dimaksud dengan air tanah adalah susu rasa cokelat.

Kegiatan membawa suatu benda melalui pemecahan teka-teki ini sangat sering dilakukan selama masa orientasi siswa. Ini akan membantu mengasah kreativitas peserta didik dan daya nalar anak. Biasanya siswa juga sangat antusias dengan kegiatan tersebut.

 

Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Generasi Muda dan Anak Usia Dini

 

Opini Keliru yang Seharusnya Tidak Terjadi di Masa Orientasi Siswa

Paradigma MOS yang negatif di benak masyarakat muncul karena identik dengan kegiatan perpeloncoan, membuat tidak sedikit orang menentangnya. Padahal tujuan MOS sebenarnya bagus, yaitu untuk mengenalkan lingkungan sekolah pada siswa sekaligus membantu melatih mental siswa baru.

Karena opini keliru yang beranggapan bahwa MOS = perpeloncoan, maka MOS sekarang diberi nama MPLS untuk menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap masa orientasi siswa. Fokus kegiatan MPLS yaitu mengenalkan program sarana dan prasarana sekolah, penanaman konsep pengenalan diri, cara belajar, serta pembinaan awal kultur sekolah.

 

Baca Juga: Tujuan dan Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Bagi Siswa

Aturan yang Berlaku dalam Penyelenggaraan Kegiatan MOS ?

Aturan yang berlaku dalam penyelenggaraan kegiatan MOS yaitu dilarang ada kegiatan perpeloncoan terhadap siswa baru. Supaya tidak terjadi tindakan yang melenceng atau tidak sesuai dengan tujuan MOS, maka sekolah wajib menugaskan 2 orang guru sebagai pendamping dalam kegiatan masa orientasi.

Tidak seperti sebelumnya, yang mana MOS dulu hanya diurus oleh panitia yang berasal dari OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Apabila masih ditemukan hal yang tidak sesuai seperti perpeloncoan atau kekerasan lainnya selama MOS, maka sekolah akan diberikan sanksi keras.

Contoh kegiatan yang dilarang selama MOS yaitu aksesoris di kepala yang tidak wajar, papan nama yang berbentuk rumit atau berisi konten tidak bermanfaat, kaos kaki tidak simetris berwarna-warni, tas karung dan sejenisnya, maupun atribut lainnya yang tidak memiliki relevansi dengan aktivitas pembelajaran.

Jadi , kegiatan MOS sama saja dengan MPLS, hanya saja sekarang istilahnya memang lebih dikenal sebagai MPLS. Ini merupakan masa orientasi atau masa pengenalan lingkungan sekolah untuk peserta didik baru. MOS bukan praktik perpeloncoan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah membantu siswa untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru.

Berita & Acara Terbaru
img-5
Pengertian & Contoh Kata Homonim dalam Bahasa Indonesia Beserta Klasifikasinya Menurut KBBI
15 April 2025

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.

Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.

Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.

img-6
Cara Mudah dan Seru Mengajarkan Anak Membaca di Rumah Tanpa Mengeja
15 April 2025

Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.

Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.

Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!

img-7
Permainan Tradisional Anak Indonesia: Contoh, Aturan & Keseruan
14 April 2025

Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.

Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.

Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!

img-14
Please Flip Your Phone To Continue
img-15
Tour 360
img-16
Tour 360
img-17
Enrollment
img-18
E-Library