Perkembangan kognitif anak adalah proses yang terjadi secara internal pada pusat saraf saat ia tengah berpikir. Pada teori perkembangan kognitif, Piaget sebagai pencetusnya menjelaskan persepsi lingkungannya dalam beberapa tahapan. Berikut penjelasan mengenai tahap kognitif lebih dalam.
Â
Baca Juga: 10 Mainan Montessori Terbaik untuk Anak
Â
Seperti yang diketahui bahwa teori perkembangan ini dicetuskan oleh Jean Piaget serta Lev Vygotsky. Secara bahasa, istilah ‘cognitive’ berasal dari cognition yang berarti pengertian atau mengerti. Sehingga, bisa dikatakan bahwa kognitif ialah proses yang terjadi dalam pusat susunan saraf saat manusia saat berpikir.
Para ahli menyatakan bahwa kognisi mempengaruhi aliran kognitif atau tingkah laku anak yang didasarkan pada kognisi atau tindakan mengenal situasi. Secara sederhananya, kognitif adalah seluruh kegiatan mental yang membuat seseorang mampu menghubungkan, mempertimbangkan serta menilai peristiwa untuk memperoleh pengetahuan.
Â
Pengertian teori menurut Williams dan Susanto yakni bagaimana seseorang memecahkan masalah yang dilihat dari bagaimana seseorang tersebut bertingkah laku, bertindak, dan kecepatannya. Sementara itu, Gagne menilai bahwa kognitif ialah proses internalisasi ilmu pengetahuan pada pusat susunan saraf ketika berpikir untuk memahami sesuatu.
Menurut Jean Piaget sendiri, teori perkembangan kognitif ialah teori konstruktivis kognitif yang menjelaskan bahwa anak akan terus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Alhasil, ia mendapatkan suatu hal yang bernama skema atau skemata. Skema ialah berbagai jenis pengetahuan untuk membuat seorang individu mampu menginterpretasi dan memahami lingkungan sekitar.
Â
Teori Piaget membaginya menjadi 4 tahap perkembangan kognitif. Tahap sensorimotor ialah anak yang berusia 0-2 tahun. Selama proses ini, bayi mengembangkan pemahamannya mengenai dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik berupa melihat dan mendengar dengan tindakan motorik berupa menggapai dan menyentuh.
Tahap pra operasional dimulai usia 2-7 tahun. Pada periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik dan belum menggunakan operasi kognitif. Dengan begitu, anak belum bisa menggunakan logika dalam mengubah, memisahkan atau menggabungkan ide. Perkembangan ini mencakup pengalaman tentang dunia melalui adaptasi serta bekerja menuju tahap konkret.
Tahap operasional konkret ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir serta rasional. Piaget menilai bahwa tahap konkret ialah titik balik utama perkembangan kognitif anak karena mulai memikirkan sesuatu secara logis. Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi. Meski belum bisa memecahkan masalah, anak sudah berpikir secara abstrak.
Tahap operasional formal adalah tahap akhir yang dimulai pada usia 12 tahun dan ke atas. Pada tahap ini, anak mampu berpikir abstrak dengan memanipulasi ide tanpa bergantung pada manipulasi konkret. Remaja dapat melakukan perhitungan, berpikir kreatif, penalaran abstrak, membayangkan hasil tindakan dan pemecahan masalah.
Â
Bermain puzzle ialah cara efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan baik. Dengan permainan ini, anak belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah. Disamping itu, pupzzle dapat mendorong individu untuk belajar bersabar, berkonsentrasi dan meningkatkan perasaan bahagia dari suatu pencapaian.
Kegiatan selanjutnya yang juga dapat mendukung perkembangan anak yakni latihan warna dan bentuk. Latihan ini ialah kegiatan observasi yang cukup menarik dilakukan oleh anak. Anda bisa memintanya mengambil pita merah muda di antara tumpukan barang dengan berbagai warna.
Dalam menunjang perkembangannya, anda bisa memanfaatkan permainan dengan benda-benda yang sering dijumpai di lingkungan sekitar. Metode ini cukup efektif dilakukan untuk mendorong perkembangan otak anak. Imajinasi anak dapat meningkat dan ia dapat berkreasi dengan bebas hanya menggunakan peralatan yang sederhana.
Permainan memang salah satu metode belajar yang sangat menyenangkan bagi anak. Dengan game, anda belajar banyak hal dari permainan yang telah dilakukan. Apalagi, permainan tersebut dilakukan bersama dengan teman sebayanya. Petak umpet adalah permainan seru yang dapat anda lakukan dengan anak.
Biasakan si kecil membaca buku sejak dini. Caranya pun cukup mudah dimana anda bisa mengajaknya membaca buku cerita favoritnya. Bacakan buku di depan mereka dengan ekspresi sesuai buku. Kebiasaan ini membuat anak memperoleh banyak kosakata. Disamping itu, anak akan menjadi pribadi yang gemar membaca.
Tips selanjutnya yang dapat mendukung perkembangan anak yakni dengan mengajukan pertanyaan. Sebagai langkah awal, Anda bisa menggunakan pertanyaan sederhana terlebih dahulu. Contohnya, meminta anak menirukan suara ayam dan tanyakan apa saja kegiatan yang telah dilakukan.
Â
Baca Juga: 5 Contoh Kegiatan Melatih Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun
Â
Tahap perkembangan kognitif anak sangat penting diketahui terutama bagi orangtua. Hal ini dapat mendukung pribadi menjadi anak yang cerdas dan penasaran akan lingkungan sekitarnya. Anda bisa melakukan beberapa hal seperti di atas untuk mendorong kemampuan kognitifnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kata-kata yang terdengar atau terlihat sama, tetapi memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, fenomena tersebut disebut sebagai homonim, dimana satu kata memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteks yang ada.
Beragamnya makna yang terkandung tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konsep ini terutama dalam komunikasi lisan maupun tulisan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan pengertian tentang apa itu homonim menurut KBBI, contoh penggunaannya dalam kalimat, serta klasifikasinya yang membantu dalam memahami perbedaan makna yang terkandung dalam satu kata.
Mengajarkan anak belajar membaca bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak yang beranggapan bahwa anak harus belajar mengeja terlebih dahulu sebelum bisa lancar membaca.
Padahal, ada cara lain yang lebih menyenangkan dan efektif tanpa harus mengeja satu per satu. Dengan metode belajar yang tepat, anak bisa cepat membaca secara alami dan penuh keceriaan.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui cara mudah mengajarkan anak membaca dengan menyenangkan di rumah!
Di era digital seperti sekarang, banyak anak lebih memilih bermain game di gadget daripada permainan tradisional. Padahal, permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan kerjasama, strategi, serta kebersamaan.
Jika dibiarkan, warisan budaya ini bisa semakin tergerus dan dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang aktif secara fisik dan sosial.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia agar anak-anak dapat menikmati keseruannya sekaligus mengasah keterampilan sosial dan motorik.
Artikel ini akan membahas berbagai permainan tradisional anak Indonesia, aturan mainnya, serta keseruannya yang tak kalah menarik dibandingkan game modern!